Blog Ini Berisi Pengetahuan Dan Cara-Cara Umum Di Dalam Kehidupan

Saturday 11 April 2020

Sikap Dan Kebijakan Pemerintah Indonesia Yang Dianggap Remehkan dan Deretan Pernyataan Kontroversi Dalam Pencegahan Penyebaran Virus Corona di Indonesia


SIKAP DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA YANG DIANGGAP REMEHKAN DAN KONTROVERSI DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS CORONA


SIKAP DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA YANG DIANGGAP REMEHKAN DAN DERETAN PERNYATAAN KONTROVERSI DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS CORONA DI INDONESIA
Oleh : Frimmi Rabiul Duripa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir Desember 2019 muncul variasi virus corona jenis baru (Novel Coronavirus) yang mulai menjangkit manusia yang menyerang organ pernapasan. Jenis virus ini merupakan varian baru dari coronavirus yang sudah ada sebelumnya yaitu Severe Acute Respiratory Syndome-related Coronavirus (SARS-CoV) kemudian bermutagen menjadi jenis yang lebih berbahaya karena kecepatan penularannya yang tinggi yaitu Severe Acute Respiratory Syndome-related Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), dunia digemparkan oleh penyakit jenis baru yang menyerang masyarakat di berbagai negara. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi menamakan penyakit ini dengan sebutan Coronavirus Disease (CoVid-19), dan menetapkan penyakit ini menjadi pandemi setelah penyebarannya mencapai 114 negara.
Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dan menyebar dengan cepat ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Kasus pertama kali yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo yaitu dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona pada Senin (2/3/2020).
Pada akhir Februari, Indonesia menjadi sorotan setelah laporan pemerintah menyatakan belum terjadi kasus pasien positif virus corona hingga Jumat (28/2/2020). Sebelumnya pada pertengahan Februari, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto juga menuai kontroversi setelah menyatakan hasil penelitian Harvard yang menyebutkan harusnya virus corona sudah masuk ke Indonesia dianggap penghinaan terhadap Indonesia.


B. Rumusan Masalah
1.        Bagaimana sikap yang diambil Indonesia untuk mengurangi dan menghentikan penyebaran virus corona di Indonesia?
2.        Apakah upaya yang dilakukan pemerintah sudah optimal untuk kepentingan rakyat dalam menyikapi virus corona ini?

PEMBAHASAN
A. Sikap Pemerintah
Sikap pemerintah pada awal penyebaran virus corona dan sebelum masuk ke Indonesia dinilai sangat mengecewakan. Beberapa tanggapan Menkes Terawan terhadap virus corona menuai kontroversi. Pada pertengahan Februari Menkes menganggap hasil penelitian Harvard sebagai penghinaan. Dan pada akhir Februari, Menkes Terawan dinilai menganggap enteng pandemi ini dengan meminta masyarakat untuk “Enjoy saja”. Kemudian Menkes Terawan juga membantah pernyataan mengenai kasus corona di Indonesia sehari sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga positif kasus corona.
Dari beberapa sikap pemerintah tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya kegugupan  terhadap penanganan virus corona ini dan tidak transparannya pemerintah untuk memberikan data terkait penyebaran virus ini. Sedangkan transparansi data diatur dalam UU No.36 Tahun 2009 pasal 154 yang isinya pemerintah diminta mengumumkan jenis penyakit dan daerah sumber penularannya secara berkala
Per 19 Maret 2020, jumlah positif corona di Indonesia tercatat 309 orang, pasien sembuh 15 orang, dan meninggal 25 orang. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu tanggal 18 Maret, kasus positif 227 orang, sembuh 11 orang dan meninggal 19 orang. Dari data tersebut, dapat dihitung kenaikan kasus poitif corona yaitu 36% dalam satu hari. Hal ini sangat disayangkan karena sikap pemerintah yang dinilai lambat dalam penanganan mengatasi penyebaran virus corona.
Jika hal seperti ini terus dilakukan dan tidak adanya langkah konkrit pemerintah mengatasi virus ini dengan diberlakukannya lockdown, maka kasus positif tiap harinya akan terus bertambah dan meningkat tajam. Sampai saat tulisan ini dibuat, pemerintah masih belum memikirkan akan memberlakukan lockdown dengan alasan menyulitkan ekonomi. Pengamat dari Univeritas Indonesia Andri W Kusuma menyatakan, pemerintah sudah semetinya lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dibandingkan stabilitas ekonomi. Menurutnya, perekonomian Indonesia sudah pasti tertekan tanpa kebijakan lockdown sekalipun.
Jadi, kita harus mendesak pemerintah untuk dapat mengambil sikap tegas menangani wabah ini demi keselamatan rakyat Indoneia.

B. Upaya Pemerintah
Pemerintah telah memutuskan akan memilih opsi tes massal ketimbang melakukan lockdown. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (9/3/2020). Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah Indonesia mampu melakukan tes massal seperti yang telah dilakukan negara lain seperti Korea Selatan yang mampu menekan kasus positif dengan baik. Dan yang menjadi pertanyaan lain, apakah Indonesia mampu dalam sarana kesehatan dan tenaga medis untuk melakukan rapid test Covid-19 massal ini.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mempertanyakan upaya pemerintah yang tidak transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik terkait penanganan virus corona atau Covid-19. Ia menilai pemerintah terkesan menutup-nutupi informasi dengan alasan untuk menjaga situasi tetap kondusif. Namun, menurut dia, sikap ketidakterbukaan pemerintah itu hanya menyulitkan masyarakat. "Kalau itu tidak dilakukan, artinya pemerintah memilih untuk tidak berkomunikasi apa adanya dengan rakyat. Maka rakyat justru makin was-was dan akan bertanya-tanya," ujar Sukamta.
Maka kita simpulkan bahwa kesiapan pemerintah perlu ditunjukkan dan disamaikan kepada masyarakat. Jika tidak, masyarakat akan bertanya-tanya dengan langkah yang dilakukan pemerintah. Maka, wajar jika masyarakat mempertanyakan kemampuan pemerintah menangani pandemi virus corona.
Kita sebagai masyarakat harus terus mendesak transparasi data dan langkah dalam uaya penanganan virus corona. Kita juga akan mengawal, dan ikut serta membantu pemerintah dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait pencegahan dan menghimbau untuk Work From Home (WFH), jaga jarak, hindari kerumunan,cuci tangan sebelum menyentuh bagian tubuh yg berpoteni menularkan virus.




REFERENSI

Detik. 2020. Harvard Sebut Corona Seharusnya Sudah Masuk Ke Indonesia, Menkes : Itu Menghina.  Diakses dari https://m.detik.com/news/berita/d-4894445/harvard-sebut-corona-seharusnya-sudah-masuk-ri-menkes-itu-menghina. Diakses pada Maret 2020

Detik. 2020. Minta Masyarakat Tak Panik Soal Penyebaran Corona, Menkes : Enjoy Saja. Diakses dari https://m.detik.com/news/berita/d-4874858/minta-masyarakat-tak-panik-soal-penyebaran-virus-corona-menkes-enjoy-saja. Diakses pada Maret 2020

Kompas. 2020. Transparansi Pemerintah Soal Penanganan Virus Corona Dipertanyakan. Diakses dari

Tempo. 2020. Mengapa Indonesia Belum Berlakukan Lockdown. Diakses dari https://www.tempo.co/dw/2153/mengapa-indonesia-belum-berlakukan-lockdown. Diakses pada Maret 2020

Wikipedia. 2020. Covid-19. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/SARS-CoV-2. Diakses pada Maret 2020


Share:

Definition List

Unordered List

Support